Landing Gear

Landing Gear terdiri dari dua main Landing Gear dan satu Nose Landing Gear. Main Landing Gear lokasinya berada pada inboard dari masing-masing engine nacelle dan dibelakang rear wing spar. Nose Landing Gear lokasinya berada pada dibawah aft bulkhead dari control cabin. Landing Gear pada B737 adalah bekerja secara hidraulik accuator untuk extend dan retract dengan control dari selector lever yang berada pada P2-2 panel. Jika selector lever diposisikan pada “Up” position, semua ketiga Landing Gear tersebut akan retract (melipat) secara berlahan. Main Landing Gear akan kedalam masuk ke Fuselage dan Nose Landing Gear  akan kedepan masuk ke whell well. Jika selector lever diposisikan “Down” Lever  ketiga Landing Gear tersebut akan extend secara halus dan berlahan. Control lever Pada posisi OFF normalnya untuk cruising mode dan semua Landing Gear akan tidak menerima pressure hidraulik. Lock system untuk mencegah Landing Gear retract ketika berada didarat saat control lever pada Up position.

Untitled

Indikasi

Ada enam lampu lokasinya diatas dari Landing Gear selector lever disediakan untuk indikasi dan warning pada Landing Gear system.  Lampu hijau akan menyala yang mengindikasikan Landing Gear pada posisi down and lock dan boleh melakukan landing proses. Lampu merah akan menyala yang mengindikasikan Landing Gear sedang proses in-transit dari (up ke down atau down ke Up) dan tidak memungkinkan dilakukannya poses landing karna lampu merah ini juga mengindikasikan Landing Gear Tidak pada posisi down dan lock.

Manual extension

Ada tiga berwarna merah “T” handle yang berlokasi pada floor control cabin, yang berada di belakang F/O station. Digunakan untuk manual extention dari landing gear saat keadaan dari hidraulik system A gagal. “T” handle secara terpisah mengoperasikan untuk masing-masingi landing gear. landing gear selector lever harus pada posisi OFF saat manual extension digunakan.

Air/ground Sensing

Pergerakan dari main landing gear oleo sebelah kanan adalah digunakan untuk menghasilakan electrical sensing dari airplane Air atau ground status. Solid state switch adalah digunakan mengoperasikan control relay, yang mana saat berbutar menghasilkan signal untuk user systems.

Nose wheel steeing

Nose wheel steering disediakan untuk mengarahkan pesawat saat berada diground ketika low speed. Steering colum/steering wheel posisi berada pada captain station dan mampu berbelok 78⁰ kekiri atau kekanan. Nose wheel steering bisa juga dioperasikan oleh rudder pedal ketika pesawat diground saat high speed dan hanya mampu berbelok 7⁰ kekiri atau kekanan dari center.

Brake

Pengereman dihasilkan oleh empat brake assembly yang lokasinya ada pada main gear whells.pengereman bisa dilakukan secara manual dengan memberikan input brake pedal atau secara otomatis menggunakan Auto brake system. Dalam hal ini anti-skid system digunakan untuk mengatur breake pressure ke brake assembly secara optimal untuk segala kondisi pada runway. Untuk control anti ski dan auto brake system terletak pada P2 panel adjacent terhadap landing gear selector valve. Control module untuk respectife system terletak di electrical compartment.

Parking brake permits setting ketika pesawat sedang parker. Indikator lampu merah akan menyala ketika pesawat dalam kondisi parking brakes set.

1 USA_Domestic_Airliners_ChartMain Gear

Main gear memberikan support pada bagian belakang pesawat. Shock struts yang digunakan di gerakkan oleh udara dan oil didalamnya, ini berfungsi untuk menahan impact pada saat landing, dan tegangan serta getaran pada saat taxiing. Setiap main gear terletak pada di bagian belakang wing spar dan inboard daripada engine nacelles.

Hydraulically actuated untuk menggerakan setiap main gear masuk kedalam fuselage. Doors dan wheel well seal menghasilkan fairing dengan gear retract. Lock mechanisme dan sensor menjamin main landing gear down and lock atau up and lock. Manual extension akan digunakan pada saat terjadi hydraulic malfunction.

1 USA_Domestic_Airliners_Chart

Main Gear Structure

Yang termasuk main gear structure komponen adalah shock struts, drag struts, side struts, turnnion link, reaction link, dan torsion link. Untuk penambahan structure komponen main gear wheels tires dan doors pada main gear assemblies.Setiap main gear selalu mempunyai 3 connection called structural, fuse fastener.Yang mana fastener di design untuk shear under excessive loads dan untuk meminimalisir kerusakan pada structure utama.Fuse fastener terletak pada forward and aft trunnion bearing retainer, dan pada drag strut bagian atas attachment point.

1 USA_Domestic_Airliners_Chart

Main Gear Shock Strut

Main gear shock struts adalah bagian yang memberikan support utama pada landing gear. Shock struts mempunyai outer silinder dan inner silinder orifice support tube, snubber valve, dan metering pin. Pada penambahan di atas dan dibawah bearing memberikan sliding surface dan posisi pada inner silinder concentric dengan outer silinder. Sebuah seal adapter mempunyai “O” ring dan G/T seal yang mana memberikan static dan dinamik sealing antara inner piston dan outer silinder.

Outer silinder adalah single piece forging, bored to fit the inner silinder.upper portion memberikan extension for attachment untuk structure pesawat. Pada samping depan extension adalah trunnion link attachment lugs. Pada bagian bawah silinder memberikan attachment points untuk drag struts, torsion link dan side struts. Sebuah valve pengisian untuk service terletk pada bagian atas dari outer silinder.

Pada bagian belakang bearing terhubung dengan outer silinder untuk landing gear support beam. Pada bagian depan bearing tehubung degan trunnion link untuk bagian rear spar. Bearing memberikan pivot point untuk main gear selama retraction dan extension.

Inner silinder adalah single piece foging yang mana memiliki lugs, axles dan brake flanges, metering pin dan drain tube. Lugs pada bagian bawah part dari inner silinder memberikan attachment point untuk torsion link.

1 USA_Domestic_Airliners_Chart

Main Gear Shock Strut Servicing

Shock strut L/G menggunakan fluida hidraulik MIL H 5606 atau MIL H 6083 dan udara bertekanan atau netrogen untuk mengontrol kerja shock strut. Check valve dipasang pada bagian bawah strut untuk mempermudah fluid servicing. Scurader valve dipasang pada bagian atas untuk tekanan daripada shock strut. Inflasi dari pada strut dibutuhkan ketika strut diluar operasi band.

1 USA_Domestic_Airliners_Chart

Main Gear Strut Servicing Chart

Tabel servicing didapatkan dari perbandingan antara tekanan dalam strut dengan “X” dimensi antara luar dan dalam silinder. Pressure Gauge terpasang di air valve untuk mengecek tekanan di dalam silinder. Selama berat pesawat (Bertambah atau berkurang) jumlah tekanan dan ”X” dimensi berubah-ubah, karena itu sangat penting untuk mengetahui antara tekanan dan “X” dimensi sebelum dilakukan servicing.

 1 USA_Domestic_Airliners_Chart

 

 

 

 

Main Gear Uplock Mechanism

Mekanisme main gear uplock terdiri dari pemasangan uplock bellcrank dimana membantu pemasangan two link dan uplock hook. Pemasangan stop link tersambung pada hook dengan pemasangan two link. 2 spring bungees terletak antara hook dan link mendorong hook kembali  hingga berhenti pada two link. Bellrank tersambung ke lock link. Actuator menghasilkan gaya yang dibutuhkan untuk mengunci atau membuka gear. Sping bungees mengunci tekanan pada hook ketika tenaga hidraulik mati atau tidak bekerja

1 USA_Domestic_Airliners_Chart

 Main Gear Down Lock Location

Mekanisme down lock terdiri dari lock actuator, spring bungees, dan lock strut. Lock aktuator silinder tersambung ke action link dan piston tersambung ke bagian atas lock strut.  Lock link terletak antara reaction link dan side strut. Lock strut terdiri dari upper dan lower link dimana terletak dekat bagian belakang.

1 USA_Domestic_Airliners_Chart

Main Gear Shimmy Damper

Shimmy damper mencegah terjadinya getaran antara inner dan outer silinder selama high speed taxi dan selama heavy braking. Main body damper terpasang di depan upper torsion link. Piston rod melewati depan upper dan lower torsion link

 1 USA_Domestic_Airliners_Chart

1 USA_Domestic_Airliners_Chart

Nose Gear Component Location And Structure

Nose gear terletak dibawah aft bulk head dari kontrol cabin. Digunakan untuk membantu bagina depan daripada badan pesawat. Ini juga digunakan mengarahkan pesawat pada saat di ground. Nose gear menggunakan aktuator hidraulik untuk menaikkan nose wheel well.

Komponen struktur daripada nose gear termasuk drag brace, torsion link dan shock strut.

1 USA_Domestic_Airliners_Chart

Nose gear structur

Nose gear structure terdiri  dari dua door yang terhubung dengan dinding whell well menggunakan hinge, crank dan linkage yang terhubung dengan upper drag brace link. Door menyediakan fairing  ketika  nose landing gear retract.

1 USA_Domestic_Airliners_Chart

 

Nose Gear Shock Strut Servicing

Shock strut normalnya menggunakan hidraulik fluida dan udara atau nitrogen untuk mengontrol shock strut action. Hidraulik fluida yang diperbolehkan bisa dilihat pada maintenance manual, section 20-30-21. Sebuah check valve terletak dibawah dari strut untuk fluida servicing. Coreles schrader valve pada bagian atas untuk pressurazation dari shock strut. Reinflasi dari strut dibutuhkan ketika strut bagian luar dari servicing ( lihat servicing chart ).

1 USA_Domestic_Airliners_Chart

 1 USA_Domestic_Airliners_Chart

Landing Gear Extention Dan Retraction

Landing gear control terdiri dari landing gear control lever dan cable drum assembly, control cable dan quadrant assembly, selector valve dan lock solenoid.

1 USA_Domestic_Airliners_Chart

Landing gear control lever. Tujuannya adalah mengirimkan aksi pilot melalui cabel ke selector valve untuk mengoperasikan hidraulik pada landing gear.

1 USA_Domestic_Airliners_Chart

Nose Gear Extension Dan Retraction

Tidak seperti main gear, nose gear memamfaatkan komponen yang sama untuk down lock actuation seperti up-lock actuation.

Nose gear lock mechanism

Lock mechanism berpusat pada dua tujuan untuk melihat gear pada  gear-up atau gear-down position. Mekanismenya terdiri dari sebuah actuator lock link, lock brace dan spring bungees. Lock strut (link dan brace) lokasinya berada antara drag brace dan sebuah bracket terpasang pada didepan face dari aft bulkhead pada wheel weel. Lock link

Landing gear lever lock circuit

Lock solenoid dan kumpulan lock lever untuk mencegah hal yang fatal terjadinya retract landing gear saat pesawat berada di ground. Air-safety sensor signal digunakan untuk memeberi energize kepada solenoid ketika pesawat saat diudara dan de-energize solenoid ketika pesawat berada di ground. Jika solenoid de-energize , mekanisme lock bergerak keposisi dalam mencegah landing gear lever  diposisikan pada posisi UP.

(Kondisi di udara)  28 volt DC dari batterai bus  ke LG. lock solenoid dan ke  relay K3. Air-safety sensor actuator pada proximity tertutup swich  dan energize relay K3 menutup kontak. Dan saat itupun LG lever lock solenoid energize dan menggerakkan lock lever. Control lever bisa diposisikan pada UP position.

(kondisi di ground) 28 volt DC selalu stanbay pada K3 relay. Bilaman safety sensor tidak memanjang pada proximity dari sensor dan switch dari card terbuka . dengan switch open posisi tidak ada flet pada K3 dan K3 de-energize, K3 contact solenoid circuit terbuka dan ini akan mencegah solenoid energize. Maka control lever tidak bisa digerakkan ke posisi UP.

1 USA_Domestic_Airliners_Chart

Landing gear selector valve.

Landing gear selector valve lokasinya berada pada ceiling dari sebelah kiri main gear whell well.fungsi adalah meluruskan hidraulik pressure ke landing gear UP atau Down line dan mengembalikan fluida dari landing gear line dengan melalui selector valve. Ketika control lever diposisikan ke down position, control cable dan quadrant bergerak menarik piston selector valve keluar.dan ketika control level diposisikan ke Up position, quadrant bergerak menarik piston selector valve masuk. Ketika control lever posisi OFF maka piston selector valve posisinya center.( C1=down line, C2= Up line, R=return, P=pressure)

1 USA_Domestic_Airliners_Chart

Manual Extention Linkage

Main gear

T handle harus didorong keluar sejauh 17.30 inch untuk merelease L/G. Dengan demikian control drum akan berputar. Kabel transmit akan memberikan gaya kembali untuk mekanisme uplock release. Selama kuadran assy berputar, kuadran assy crank mendorong uplock release rod ke atas. Rod mendorong cam shaft. Selama cam shaft berputar, 2 fingered cam tersambung dengan rollers pada uplock link.selanjutnya pergerakan daripada 2 fingered cam mendorong uplock hook menjauh dari roller daripada main gear. Kemudian menjatuhkan main gear hingga terkunci. Down lock spring bungees menahan gear pada saat di bawah dan terkunci. Return and release spring akan menyebabkan handle kembali pada posisi semula ketika handle release. Lampu hijau pada indikator memberikan sinyal gear harus sebaik dengan lampu merah pada indikator. Ketika L/G control lever terletak pada posisi down, lampu merah akan menyala.

 1 USA_Domestic_Airliners_Chart

 

Nose Gear

Nose gear manual extention sistem digunakan untuk bagian bawah nose gear ketika hidraulik power tidak tersedia. Center “T” handle mengoprasikan nose gear. Manual extention sistem terdiri dari “T” handle, control drum, cable dan release mekanisme.

 1 USA_Domestic_Airliners_Chart

 1 USA_Domestic_Airliners_Chart

 

L/G Position And Warning Panel

Lampu merah menyala ketika :

  1. Lever tidak turun dan gear tidak naik
  2. Lever turun dan gear tidak turun dan terkunci
  3. Thorttle engine no. 1 atau 2 pada posisi idle dan setiap gear tidak turun dan terkunci.

1 USA_Domestic_Airliners_Chart

Lampu hijau menyala ketika :

  • Gear turun dan terkunci

L/G warning horn akan berbunyi ketika :

  • Flap tidak naik dan 10 units atau kurang.

Throttle engine no. 1 atau 2 pada posisi idle dan gear tidak turun dan terkunci dan radio altitute kurang dari 1000 ft ( dapat di reset dengan L/G warning horn cut out button)

  • Flap 15 unit, kedua engine EPR kurang dari 1,6 dan gear tidak turun dan terkunci

Tidak bisa di reset

  • Flap tidak lebih dari 25 unit dan gear tidak turun dan terkunci

Tidak bisa direset

1 USA_Domestic_Airliners_Chart

Main Gear uplock sensor

Main gear uplock sensor terpasang pada sisi daripada uplock hook. Actuator  modul untuk mengindikasikan jikalau gear naik dan terkunci. Di darat, actuator jauh dari indikasi uplock sensor. Uplock tidak terpasang. Pada saat terbang actuator bergerak dan terindikasi oleh uplock set

1 USA_Domestic_Airliners_Chart1 USA_Domestic_Airliners_Chart

 

Main gear down lock sensor

Main gear down lock sensor terletak pada bagian luar daripada samping strut. Actuator terpasang pada down lock strut. Sensor mengirim sinyal ke L/G accessory modul untuk mengindikasikan jikalau gear turun dan terkunci, atau tidak turun atau terkunci.

1 USA_Domestic_Airliners_Chart

 

Nose Gear Down Lock Sensor

Down lock actuator terletak di lock link. Sensor berada di dalam untuk membantu pemasangan dari aft bulkhead daripada wheel well. Untuk mengakses sensor kamu harus memindahkan fiberglass covering. Ketika gear turun dan terkunci, aktuator terditeksi oleh sensor dan tidak terditeksi apabila tidak turun dan terkunci.

Sensor mengirim sinya ke L/G accessory modul dimana gear turun dan terkunci, atau tidak turun dan terkunci.

1 USA_Domestic_Airliners_Chart

 

 

Nose Gear Up Lock Sensor.

Nose gear up lock sensor adalah sama seperti yang digunakan pada main landinh gear sensor. Sensor actuatornya berada pada diatas lock link, sensor sendiri berada di whell well ceiling.ketika actuator mendekati sensor, signalnya akan dikirim ke landing gear accessory module Up dan terkunci. Jika actuator bergerak menjauhi sensor maka tidak akan men suplai signal.

1 USA_Domestic_Airliners_Chart1 USA_Domestic_Airliners_Chart

 

Mechanical Indicator.

Mechanical down and lock indicator dibuat untuk mengamati kelurusan dari dari strip merah yang berada pada locking component dari masing-masing main gear. Ketika main gear down dan terkunci, strip merah pada dibawah side strut akan lurus. Untuk bisa melihat garis strip merah itu dapat dilihat dari cabin floor

WHELL AND BRAKE

Tujuan:

Whell and brake  disediakan untuk menghentikan pesawat selama landing, take off, ground operation dan menahan pesawat selama parking.

Penjelasan:

Pesawat memiliki enam whell dan tubeles tire. Empat pada main gear dan dua pada nose gear. Masing-masing whell memiliki hidraulik actuator, multi disk terpasang pada flange axle. Brake dapat dioperasikan secara manual dengan brake pedal yang berada pada captain dan co-pilot dan secara otomatis dengan auto brake system yang switchnya berada pada center panel dengan empat posisi yaitu 1, 2, 3, RTO. Antiskid system memodulasi pressure yang diberikan agar pengereman efektif dengan maksimum agar tidak terjadi sliding saat kondisi semua permukaan runway.antiskid control dan indicator berada pada center panel. Parking brake di set dengan parking brake lever pada control stand.

Brake system.

Semua Lokasi komponen dari brake system kecuali brake pedal, cable, swivel valve, dan brake terletak pada main gear whell well. Brake normalnya dioperasikan dengan system B hidraulik pressure melalui masing-masing naormal brake metering valve atau autobrake module. Alternate brake hydraulic dioperasikan dengan system A melalui alternate brake metering valve ketika system B tidak tersedia.

Satu antiskid normalnya untuk masing-masing brake dan satu alternate antiskid valve untuk masing-masing gear yang terpasang pada line dari brake metering valve ke brake menuju modulate brake jika diperlukan. Fuse adalah downstream dari masing-masing antiskid valve untuk mencegah complet loss dari hidraulik system fluid jika brake line rusak.

Satu shuttle valve untuk masing-masing gear antara normal brake metering valve dan autobrake module yang dilalui paling besar dari output pressure ke brake. Lain set shuttle valve , satu untuk masing-masing brake , antara normal dan alternate brake system yang dilalui pressure yang besar menuju brake.

Penekanan brake pedal memutar cable quadrant dan mengoperasikan kedua dari normal dan alternate brake metering valve secara halus. Dengan normal B pressure yang tersedia, hidraulik pressure akan diaplikasi dengan normal brake metering valve melaui shuttle valve menuju normal antiskid valve. Antiskid valve memodulasi pressure yang melalui fuse  dan shuttle valve menuju brake. Jika autobrake system ON , pressure yang paling tinggi dari auto brake module atau normal brake metering valve yang diterapkan melaui suuttle valve ke normal antiskid valve.

Ketika system B pressure tidak tersedia, alternate brake selector valve terbuka dan melaui system A pressure menuju alternate brake metering valve. System A pressure disediakan melalui alternate antiskid valve dan shuttle valve ke brake.

Leave a comment